Kamis, 15 April 2010

ulasan

Beberapa hari yang lalu sya membaca artikel tentang opini yang kontroversial dalam pemasaran syariah yakni pembagian segmen pasar rasional dan pasar emosional. Pasar Emosional diartikan sebagai kumpulan pelanggan yang datang ke perusahaan atau lembaga keuangan syariah karena pertimbangan halal-haram, didorong oleh kekhawatiran akan praktek riba dan konsiderasi ukhrawi lainnya. Pasar ini kurang memperhatikan harga dan kualitas pelayanan, demikian pula tersedianya jaringan kerja yang memadai.
Pada sisi lain ada pasar rasional yang secara umum adalah mereka sangat sensitif terhadap perbedaan harga, varietas produk, bonafiditas lembaga keuangan dan lebih utama kualitas layanan. Kelompok pasar rasional memiliki pandangan bahwa boleh syariah dan halal asal kompetitif, namun bila tidak terpaksa mencari yang lain. Kedua segmen pasar ini jelas ada plus-minusnya ada yang setuju dan ada pula tidak setuju karena sulit menerima asumsi bahwa mereka yang datang karena konsiderasi spritual adalah blindly emotional market.

Diferensiasi pasar rasional dan pasar emosional kuranglah tepat jika dinisbatkan pada Umat Islam. Munculnya perbedaan pasar rasional dan pasar emosional sesungguhnya berawal karena market share di industri perbankan syariah relatif masih kecil baru pada kisaran angka 1,7 persen. Bank Indonesia (BI) telah membidik target market share di industri perbankan syariah pada 2008 pada angka 5%.

Pada bagian akhir bukunya digambarkan profil seorang pemasar syariah. Syariah marketer melakukan bisnis secara profesional dengan nilai-nilai yang menjadi landasan: (1) Memiliki kepribadian spritual (taqwa); seorang pemasar syariah diperintahkan untuk selalu mengingat kepada Allah Swt walaupun sedang sibuk dalam aktifitas pemasarannya. (2) Berperilaku baik dan simpatik (sidiq), seorang pemasar syariah senantiasa berwajah manis, berperilaku baik, simpatik dan rendah hati dalam menciptakan nilai pelanggan unggul; (3) Berlaku adil dalam memasarkan produk (al adil) karena Allah Swt mencintai orang-orang yang berbuat adil membenci orang-orang yang berbuat zalim; (4) Melayani pelanggan dengan senyum dan rendah hati (khidmat), sikap melayani adalah sikap utama seorang pemsar syariah; (5) Menepati janji dan tidak curang (tahfif), seorang pemasar syariah harus dapat menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai wakil dari perusahaan dalam memasarkan dan mempromosikan produk kepada pelanggan; (6) Jujur dan terpercaya (al-amanah), seorang pemasar syariah haruslah dapat dipercaya dalam memegang amanah; (7) Tidak suka berburuk sangka (su'uzhzhann), Islam mengajarkan kepada kita untuk saling menghormati satu sama lain dalam melakukan aktifitas pemasaran; (8) Tidak menjelek-jelekkan (ghibah), seorang pemasar syariah dilarang ghibah atau menjelek-jelekkan pesaing bisnis lain karena ghibah artinya keinginan untuk menghancurkan orang, menodai harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain; (9) Tidak melakukan sogok (risywah), menyogok dalam perspektif syariah hukumnya haram dan termasuk dalam kategori memakan harta orang lain dengan cara batil.

Gampang-gampang susah, itulah menurut saya bila kita mendalami usaha syariah, tapi semua itu tergantung niat dan target kita,, sisanya Allah yang menentukan.
Wassalam..

Jumat, 02 April 2010

Tolong mengerti aku,, aku tau kamu mengenal hatiku..

Saat ini, aku ga ngerti apa yang mau aku tulis, sebenarnya cuma gundah yang aku rasa sampai saat ini, aku ga inget apa aku udah bilang ke kamu waktu dirumah sakit ato blum,, aku dah ga ikuti keyakinan kamu lagi, hatiku ga tentram, itu alasan knp aku ga pnah mau ke gereja lagi.. Dan aku kembali ke kaumku..

Rencananya hari sabtu ini aku mau bilang ma kamu secara langsung tapi tnyata kita batal ketemu, dan aku ga tenang pgn ungkapin ini semua..

Semakin hari aku semakin sadar aku ga bisa berpaling dari-Nya, dan hanya semata-mata karena kamu, untuk kamu, aku jalani keyakinan yang aku jalani bukan dari keinginan terdalam hati yang percaya.. Dan itu salah, aku disadarkan. Maaf kita dah ga mungkin sejalan dalam satu rumah ibadah..

Tolong jgn hubungkan ini dengan semua perasaan dihatiku buat kamu, karna semua perasaan itu emang ada buat kamu.. Perjalanan cinta kita bukan waktu yang sebentar, dan selama itu perasaanku bergejolak hanya buat kamu, tapi sekarang aku sadar, aku cuma manusia biasa, yang tetap butuh ketenangan soal jalani keyakinan, dan ga bisa aku dapatkan di keyakinan kamu,, maaf, kamu tau aku dah mencoba ikuti kamu tapi aku tnyata ga mampu, aku ga sekuat itu..

Aku yakin kamu pun ga kan pnah bisa ikuti keyakinan aku, dan apa yang kita impikan slama ini ga mungkin bisa dijalani, kini..


Lebih baik skarang kita liat sisi baiknya, aku dah tnang jalani hidup dan kamu pun ga perlu lagi susah2 dan berkeluh kesah tentang gimana susahnya kamu bjuang hanya karna kamu pgn bayarin kuliah aku,, kamu ga perlu bekerja sekeras itu klo kamu ga mampu.. kamu bisa cari seseorang yang bisa biayain kamu, dan kamu ga perlu susah karena kamu ga bisa susah, kamu cantik, dan harapan orang tua kamu, kamu bisa jadi istri yang baik dari lelaki yang seiman dengan kamu, yang bisa bimbing kamu.

makasih buat semua kenangan, yang indah, kelam, dan semuanya,, aku dapatkan begitu banyak arti dan kenangan dari perjalanan kita berdua..

Maafin aku jika kamu terluka, asal kamu tau, aku juga tluka.. Tapi aku lelaki yang harus bisa ambil keputusan walau itu menyakitkan. Baik2lah kamu y, aku akan doain yang terbaik buat kamu, walau mungkin Tuhanmu dan kamu tiada pnah berkenan mendengarkan..

Tolong mengerti aku,, aku tau kamu mengenal hatiku..