Kamis, 25 Maret 2010

Perdagangan menurut Syariah Islam

Sarana pemasaran yang menjual produk atau jasa Anda di pasar umum dengan menggunakan alat pemasaran dasar yang berbeda. (Face to Face pemasaran, E-commerce, Periklanan, Publisitas, Tele pemasaran dll).
Peralatan ini dapat bervariasi macamnya dari pasar ke masyarakat, tempat ke tempat lain dan agama dengan agama. Alat-alat ini juga bergantung pada kondisi geografis teritory manapun.
Ini adalah hal yang berbeda untuk menulis sesuatu tentang topik tertentu dalam bidang pemasaran. Untuk menulis tentang pemasaran Islam terdapat masalah yang berbeda:.

1 - Perbedaan umum antara pemasaran umum dan pemasaran Syariah.
2 - konsep pemasaran dalam usaha Syariah.
3- Penjualan dan Pembelian Barang dalam hukum Syariah.
4 - Jenis Barang untuk dijual secara Syariah.
5 - tipe apa yang memungkinkan pemasaran dalam Syariah.
6 - pembayaran di pasar Syariah.
7 - konsep-konsep laba dan kredit Syariah.

Penjualan dan konsep Membeli barang sangat jelas dalam Pasar Syariah. Memberi dan menerima hal-hal yang sangat lembut, tetapi aturan bisnis dalam Islam sangat jelas. Di sini ada ambiguitas dalam pasar Islam.
Apa produk dan jasa pengusaha ingin dijual, tentang hal itu segala sesuatu harus teliti ke pelanggan (kelebihan dan kekurangan). Pengusaha tidak boleh menyembunyikan apa pun dari pelanggan. Itu aturan bisnis dasar pemasaran Syariah. Dengan cara ini pelanggan dapat pengusaha dan tidak bertentangan satu sama lain. Pelanggan memiliki hak untuk memberikan kembali dengan membeli barang kepada pengusaha di bawah beberapa kondisi. Dalam terang aturan dasar ini, baik dari mereka (pengusaha & konsumen) dapat memperoleh manfaat dari Syariah sama pemasaran.

Minggu, 14 Maret 2010

syariah awalnya..

Dari beberapa artikel yang saya baca, saya menjadi lebih mengerti tentang hukum syariah. Usaha syariah sebenarnya bisa diambil dari kisah perjalanan bisnis Rasulullah SAW. Muhammad Rasulullah, Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai saudagar sukses.
Disadari atau tidak sukses tersebut tidak lepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya --yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan, tentu saja, penuh ridlo dari Allah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan, insyaallah bisnis Anda pun barokah. Inilah empat tips marketing ala Nabi:
1. Jujur adalah Brand
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.

2. Mencintai Customer

Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, "Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri."
3. Penuhi Janji

Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu." (QS Al Maidah 3). Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.
4. Segmentasi ala Nabi

Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.
Dalam soal segmentasi ini, Yamaha Motor adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan teladan. Dia menciptakan motor Yamaha Mio, dengan mesin ber-cc kecil, tapi otomatis, dan mudah penggunaannya untuk segmen pasar perempuan. Dialah pelopor industri motor yang membidiki segmen ini, segmen yang sebelumnya selalu dilupakan pesaing lain. Hasilnya, dengan Mio Yamaha menyodok Honda dan menjadi penjual nomor satu di Indonesia 2007 ini. Bisnis Mana yang Syariah? Seiring semaraknya penggunaan ekonomi syariah di Tanah Air, semakin banyak pebisnis yang meng-klaim bahwa bisnis atau usaha yang dijalankan merupakan bisnis syariah. Mulai dari bisnis penyewaan, toko, MLM, bisnis warnet, hingga bisnis hotel. Terlepas dari kebenaran bisnis tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, hingga saat ini memang tidak ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak. Kendati demikian menurut salah seorang konsultan dan pebisnis syariah Farid Ma’ruf, meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan beberapa prinsip sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah. “Melihat sebuah bisnis atau usaha benar secara syariah bisa dilihat dari sistemnya,” ujar Farid. Sistem yang dimaksud salah satunya adalah masalah akad. Definisi akad menurut istilahnya adalah keterikatan keinginan diri seseorang dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen tertentu yang disyariatkan. Farid mencoba memberi contoh cara yang ditempuh oleh sebuah usaha berprinsip syariah. Misalnya, jika seseorang berinvestasi menanam saham pada sebuah usaha, kemudian dijanjikan mendapatkan bagi hasil sesuai modal yang ditanamkan itu berarti tidak menjalankan bisnis syariah, karena telah termasuk riba.
Semestinya bagi hasil didasarkan pada hasil usaha dan bukan modal. Ada contoh lain kegiatan bisnis yang berhubungan dengan jual beli mata uang. Sesuai fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf), transaksi jual beli syariah dilakukan dengan beberapa ketentuan. Pertama, jual beli dilakukan tidak untuk spekulasi. Kemudian ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
Dan apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah komoditas yang dijadikan sebagai bisnis, berupa produk atau jasa. Jika produk/jasa yang dijadikan lahan bisnis sudah nyata tidak halal secara syariah, sudah tentu tidak dapat digolongkan dalam bisnis syariah. Setelah produk/jasa telah aman dalam hal kehalalan, selanjutnya pebisnis harus menjalankan akad dan ketentuan yang benar secara syariah. Semua dapat diketahui dengan jalan mempelajari dari ahlinya, dan saat ini tersedia banyak literatur yang bisa dijadikan rekomendasi bisnis.
5. Kesimpulan
Sah- sah saja mengejar keuntungan dalam menjalankan usaha tetapi dalam usaha syariah bukan hanya keuntungan yangmenjadi prioritas tapi bagaimana sebuah usaha dapat membawa keuntungan bagi semua pihak demi sebuah kebaikan. Penuh barokah, memberikan kepuasan sejati tetapi tetap memberikan keuntungan merupakan kombinasi yang dicapai dalam usaha syariah. Islam mengajarkan kebenaran dan kerja keras dengan kejujuran dalam syariah. Menjalankan usaha syariah juga pastinya mampu membawa kebaikan bagi pedagang maupun pembeli, selama kita ikhlas menjalankannya. Semoga artikel ini mampu membawa manfaat dengan segala kelebihan dan kekurangannya, wassalam

Jumat, 12 Maret 2010

sedikit ttg hutang jangka pendek

Pendahuluan
Pada dasarnya tujuan utama sebuah penunjuk jalan, atau sebuah peta adalah memberikan gambaran yang cukup atau tuntunan yang membantu pemakai mencapai maksud dan tujuannya. Lain hal dengan sebuah teka-teki, yang dengan sengaja dibuat sedemikian rupa untuk membingungkan dan mengacaukan pemakai dengan memberikan gambaran atau tuntunan yang rumit dan kompleks sehingga tujuan lebih sulit dicapai. Seperti itulah kira-kira sebuah Laporan Keuangan dapat diartikan oleh pandangan kita.
Sebagai Peta, laporan keuangan membentuk dasar untuk memahami posisi keuangan suatu perusahaan, dan menilai kinerja yang telah lampau dan prospek kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Laporan Keuangan memiliki kemampuan untuk menyajikan secara gamblang kesehatan keuangan satu perusahaan guna memberikan keputusan bisnis yang informatif.
Tetapi sayangnya ada juga pihak-pihak dan campur tangan yang sengaja membuat laporan keuangan seperti layaknya sebuah teka-teki dengan tujuan menyembunyikan informasi tertentu. Dengan berbagai maksud dan tujuan, laporan keuangan dimanipulasikan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi segelintir pihak dan pada akhirnya tidak sesuai dengan fungsi sesungguhnya dari sebuah laporan keuangan.
Profesi yang mengawasi dan meneliti tentang keabsahan sebuah laporan keuangan biasa disebut auditor. Auditor merupakan pihak independen untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan, tetapi banyak juga kasus-kasus yang terjadi membuktikan bahwa penyimpangan masih sering terjadi meski penyajian telah diperiksa secara lebih terperinci sekalipun. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan hal seperti itu terjadi namun sebelumnya kita harus memahami dengan betul setiap pos / rekening yang terdapat didalam sebuah laporan keuangan sehingga mungkin dapat mencegah hal-hal seperti penyimpangan-penyimpangan yang kita singgung sebelumnya dapat dihindari.
Pengertian
Kewajiban jangka pendek (current liability) menunjukkan kewajiban kini kepada pihak selain pemilik perusahaan akibat kejadian masa lalu yang memerlukan penyelesaian dikemudian hari dalam jangka waktu satu periode (12 bulan) setelah tanggal neraca atau dalam suatu masa perputaran usaha yang sesuai dengan masa yang digunakan dalam penggolongan aktiva lancar. Kalau ditinjau dari sisi pendanaan, maka utang jangka pendek merupakan sumber pendanaan bagi kepentingan jangka pendek perusahaan yang mempunyai jangka waktu penyelesaian relatif pendek. Oleh karena itu penyelesaian kewajiban demikian mestinya menggunakan aktiva lancar yang diperoleh dari kegiatan operasi atau dengan menimbulkan kewajiban jangka pendek baru.
Kewajiban-kewajiban jangka pendek harus diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan informasi yang cukup bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui posisi keuangan jangka pendek perusahaan di waktu sekarang serta memperkirakan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan di masa mendatang. Secara umum kewajiban-kewajiban jangka pendek dapat kita klasifikasikan dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:

 Kewajiban Jangka Pendek yang jumlahnya sudah pasti
 Hutang Dagang (account payable)
Hutang dagang merupakan kewajiban jangka pendek yang timbul dari kredit yang terjadi karena ada transaksi pembelian barang dan jasa. Rekening ini akan hilang apabila dilunasi. Proses yang terus-menerus dari kegiatan usaha akan mengakibatkan secara otomatis terciptanya hutang dagang, yang bertambah dan berkurangnya tergantung kepada kebijaksanaan kredit perusahaan, kondisi perekonomian, dan sifat siklus bisnis perusahaan sendiri.
Secara umum pengakuan adanya utang usaha dilakukan bersamaan dengan waktu perpindahan hak kepemilikan dan resiko yang melekat pada barang yang dibeli. Waktu perpindahan hak kepemilikan dan resiko umumnya didasarkan pada waktu penyerahan barang. Namun begitu bila antara pembeli dan penjual karena suatu hal tidak memungkinkan dilakukan penyerahan barang secara langsung, maka penetapan waktu perpindahan hak kepemilikan dan resiko didasarkan pada syarat pengiriman yang disepakati. Dalam sistem perdagangan barang dikenal ada dua syarat pengiriman, yaitu:

 Free on Board shipping point
Menurut syarat pengiriman ini perpindahan hak kepemilikan dan resiko atas barang yang diperjual-belikan terjadi pada sat barang keluar dari gudang penjual atau pada saat barang diserahkan ke pihak pengiriman.

 Free on Board destination
Menurut syarat pengiriman ini perpindahan hak kepemilikan dan resiko atas barang yang diperjual-belikan adalah pada saat barang-barang tersebut sampai di gudang pembeli. Jurnal yang harus dibuat pada saat terjadinya perpindahan hak dan kepemilikan dan resiko atas barang yang dibeli adalah ;

Pembelian (nama aktiva yang dibeli) xxx
Hutang Dagang xxx

 Wesel bayar (notes payable)
Adalah kewajiban jangka pendek yang berupa janji sanggup membayar kepada supplier atau institusi keuangan dalam bentuk surat kesanggupan membayar (promes) atau dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) yang telah diterima oleh debitur. Wesel bayar dapat timbul bersamaan waktunya dengan pembelian barang atau jasa atau juga timbul dari pengalihan utang dagang menjadi wesel bayar.
Contoh :
Tanggal 1 Maret 2010 dibeli barang dagangan seharga Rp. 250,- dengan kredit. Tanggal 5 Maret 2010 telah diterima sebagai transaksi senilai Rp. 250,- atas pembelian barang dagangan per tanggal 1 Maret 2010 yang lalu. Demikian jurnalnya ;

Tanggal 1 Maret 2010
Pembelian Rp. 250,-
Hutang dagang Rp. 250,-

Tanggal 5 Maret 2010
Hutang dagang Rp. 250,-
Wesel Bayar Rp. 250,-

 Bagian lancar dari Hutang jangka panjang (current maturities of long term debt)
Bagian dari utang jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam 12 bulan setelah tanggal neraca dapat dikelompokkan dalam utang lancer manakala penyelesaian utang tersebut menggunakan kas yang tidak dibatasi penggunaannya. Kalau perusahaan mempunyai obligasi, hipotik atau bentuk lain hutang jangka panjang, bagian hutang itu yang dalam waktu dekat akan dibayar lunas, diklasifikasikan sebagai hutang jangka pendek.

Demikian jurnalnya ;

Biaya (….)* xxx
Hutang (….)* xxx

*Gaji, sewa, asuransi, dan beban lain-lain yang masih harus dibayar dan termasuk kewajiban jangka pendek

 Hutang deviden (dividen payable)
Pada umumnya pembagian dividen oleh suatu perusahaan dilakukan dalam dua fase diumumkan dan fase di bayarkan deviden. Pengakuan adanya hutang deviden dilakukan pada saat diumumkan akan dilakukan pembagian deviden. Jurnal yang harus dibuat pada saat akan dilakukan penbagian dividen adalah ;

Deviden xxx
Hutang deviden xxx

 Hutang Pajak (tax payable)
Yaitu hutang yang timbul berdasarkan ketentuan perpajakan, misalnya pajak penghasilan perusahaan yang kurang dibayar, pajak penjualan yang belum disetor, pajak bumi dan bangunan yang belum disetor dan lain-lain. Misalnya pada tanggal 1 Maret 2010 dibayar gaji kepada pegawai dengan rincian sebagai berikut ;
Jumlah gaji karyawan
Pajak Penghasilan 10%
Dibayarkan kepada karyawan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran gaji tersebut adalah ;
Beban gaji Rp.100.000,-
Hutang Pajak Rp.10.000,-
Kas Rp.90.000,-

 Hutang Biaya (expenses payable)
Yaitu hutang yang timbul karena pembebanan biaya yang belum dilakukan pembayarannya sampai dengan tanggal disusunnya Neraca, misalnya gaji karyawan yang belum dibayarkan, biaya pemasangan iklan yang belum dibayar dan lain-lain.
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat biaya yang belum dibayar ini adalah ;
Beban (…) xxx
Beban (…) yang belum dibayar xxx

 Uang Jaminan (wages warranty)
Adakalanya suatu perusahaan menjual produknya disertai dengan pembayaran jaminan atas pengembalian barang-barang milik perusahaan yang digunakan sebagai alat angkutan atau kemasan atas barang-barang yang dijual tersebut. Uang jaminan ini diperlakukan sebagai hutang jangka pendek bila ada kepastian bahwa perusahaan akan mengembalikan uang jaminan seluruhnya manakala pembeli telah mengembalikan barang perusahaan yang dijaminkan tersebut.
Misalnya telah dijual 1 ekor kucing Kampoenk seharga dengan uang jaminan . Maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah ;
Kas Rp.250.000,-
Penjualan Rp.200.000,-
Uang jaminan kucing Kampoenk Rp. 50.000,-

 Penghasilan yang diterima dimuka (deferred revenue)
Yaitu penerimaan di muka atas kontra prestasi jasa-jasa perusahaan yang belum dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain yang telah melakukan pembayaran tersebut. Penerimaan tersebut belum boleh diakui sebagai pendapatan karena perusahaan belum memberikan kontra prestasinya dan untuk sementara waktu diperlakukan sebagai kewajiban perusahaan sampai kontra prestasi itu telah dilakukan.
Misalkan pada tanggal 1 Januari 2010 Bedu menyewakan gudang miliknya kepada pihak kedua sebesar untuk masa tahun. Maka terdapat (dua) pendekatan yang dapat digunakan untuk mencatat penerimaan sewa di muka tersebut, yaitu :
a. Pendekatan neraca. Seperti inilah jurnalnya saat penerimaan kas;
Kas Rp.2.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.2.000.000,-
Artinya sampai dengan 31 Desember 2010 Bedu telah memberikan kontra prestasi jasa sewa gudang selama 1 tahun terhitung mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, maka sebesar nilai itu juga harus dimasukkan ke laba-rugi perusahaan melalui jurnal penyesuaian seperti berikut;
Sewa diterima dimuka Rp.1.000.000,-
Pendapatan sewa Rp.1.000.000,-

b. Pendekatan laba rugi. Seperti inilah jurnalnya saat penerimaan kas;
Kas Rp.2.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.2.000.000,-
Artinya sampai dengan 31 Desember 2010 Bedu telah memberikan kontra prestasi jasa sewa gudang selama 1 tahun terhitung mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, berarti masih ada 1 tahun yang belum boleh diakui sebagai pendapatan, maka sebesar nilai itu juga harus dimasukkan melalui jurnal penyesuaian seperti berikut;
Pendapatan sewa Rp.1.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.1.000.000,-

 Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontijensi adalah merupakan kewajiban potensial yang terjadinya serta nilai kewajibannya belum dapat diperkirakan, sehingga ;

1. belum terdapat kemungkinan besar adanya arus keluar sumber daya untuk menyelesaikannnya
2. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal

Pada SAK No.57 paragraf 28 dinyatakan dengan jelas bahwa perusahaan tidak diperkenankan mengakui kewajiban kontinjensi. Hal ini dikarenakan bawha pada kewajiban kontijensi belum dapat ditentukan probabilitas dari kemungkinan arus keluar sumber daya di waktu yang akan datang. Kewajiban kontijensi dapat berkembang ke arah yang tidak diperkirakan sebelumnya. Oleh karena itu, kewajiban kontijensi harus terus menerus dikaji ulang untuk menentukan apakah tingkat kemungkinan keluar arus sumber daya bertambah sehingga menjadi kemungkinan besar.
Jika timbul kemungkinan besar bahwa diperlukan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan suatu unsur yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai kewajiban kontijensi, maka perusahaan mengakui kewajiban diestimasi dalam laporan keuangan pada periode saat perubahan menjadi kemungkinan besar tersebut terjadi.

Kesimpulan

Informasi singkat yang kami dapatkan dan dapat kami simpulkan, kewajiban menunjukkan klaim atas aset, hutang lancar ialah hutang yang dibayar dalam waktu satu tahun atau satu siklus / periode usaha, atau juga kewajiban yang akan dilunasi dengan permintaan kreditor atau yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun.
Meskipun pendekatan ini digunakan sebagai peraturan umum, tidak menutup juga kemungkinan bahwa ada kewajiban tertentu yang dimasukkan ke dalam atau dikeluarkan dari hutang lancar berdasarkan kriteria berbeda. Berikut adalah sebagian yang termasuk kewajiban jangka pendek yaitu hutang dagang, wesel bayar, bagian lancar hutang jangka panjang, biaya yang masih harus dibayar, dan hutang pajak, juga masih banyak lainnya.














Daftar Pustaka

• ”Standar Akuntansi Keuangan”, Ikatan Akuntan Indonesia, Penerbit : Salemba Empat, 1 juni 1996
• ”Memahami Laporan Keuangan”, Lyn M. Fraser. Ailen Ormiston, Penerbit : Indeks, Edisi Keenam
• ”Intermediate Accounting”, Current Liabilities

Kamis, 11 Maret 2010

1. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

1. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

1.1. Pandangan Aliran Merkantilisme tentang Perdagangan Internasional

Merkantilisme pada prinsipnya merupakan suatu paham yang menganggap bahwa penimbunan uang, atau logam mulia yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak haruslah dijadikan tujuan utama kebijakan nasional. Pada saat merkantilisme lahir, sistem masyarakat pada saat itu berdasarkan feodalisme. Sistem feodal pada dasarnya menanggapi kebutuhan penduduk akan perlindungan
terhadap gangguan perampok. Jaminan keselamatan tersebut diberikan oleh para raja terhadap para bangsawan, kerabat, dan bawahannya. Sistem inilah yang melahirkan tuan tanah, bangsawan, kaum petani, dan para vassal yaitu raja-raja kecil yang diharuskan untuk membayar upeti terhadap raja besar. Ketika merkantilisme mulai berkembang, sistem feodalisme yang usang sedikit demi sedikit mulai terkikis, hak-hak istimewa yang dimiliki oleh para tuan tanah dan para bangsawan mulai dihapus, lapisan-lapisan sosial yang melekat pada sistem feodal mulai dihilangkan, cara produksi dan distribusi gaya feodal pun mulai ditinggalkan.

1.2. Keunggulan Mutlak Adam Smith (Absolute Advantage / Absolute Cost)

Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan teori keunggulan absolut. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa. Karena hal itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Apa yang dimaksud dengan keunggulan yang absolut? Maksudnya begini, jika negara A dapat memproduksi kentang untuk 8 unit per tenaga kerja sedangkan negara B untuk komoditi yang sama hanya dapat memproduksi 4 unit per tenaga kerja, sedangkan untuk komoditi lain misalnya gandum, negara A hanya dapat memproduksi 6 unit per tenaga kerja sedangkan untuk negara B dapat memproduksi 12 unit per tenaga kerja, maka dapat disimpulkan bahwa negara A mempunyai keunggulan absolut dalam produksi kentang dibandingkan dengan negara B, sedangkan negara B dapat dikatakan mempunyai keunggulan absolut dalam produksi gandum dibandingkan negara A. Perdagangan internasional yang saling menguntungkan antara kedua negara tersebut jika negara A mengekspor kentang dan mengimpor gandum dari negara B, dan sebaliknya negara B mengekspor gandum dan mengimpor kentang dari negara A.

1.3. Keunggulan komparatif JS Mill dan David Ricardo (Comparative Cost)

Teori perdagangan internasional yang lain diperkenalkan oleh David Ricardo. Teorinya dikenal dengan nama teori keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolut yang mengutamakan keunggulan absolut dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dibandingkan dengan negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun
satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua negara berbeda.
Ricardo berpendapat sebaiknya semua negara lebih baik
berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya. Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak usah memiliki keunggulan absolut atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif di mana harga untuk suatu komoditi di negara yang satu denganyang lainnya relatif berbeda.

1.4. Keunggulan Kompetitif secara umum (model daya saing internasional ME Porter dan Model 9 Faktor Dong Sung Cho)

Teori Porter tentang daya saing berangkat dari keyakinannya bahwa teori ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparative tidak mencukupi, atau bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya. Porter menawarkan Diamond Model sebagai tool of analysis sekaligus kerangka dalam membangun resep memperkuat daya saing.
Dalam perjalanan waktu, diamond model-nya Porter tak urung menuai kritik dari berbagai kalangan. Pada kenyataannya, ada beberapa aspek yang tidak termasuk dalam persamaan Porter ini, salah satunya adalah bahwa model diamond dibangun dari studi kasus di sepuluh negara maju, sehingga tidak terlalu tepat jika digunakan untuk menganalisis negara – negara sedang membangun. Selain itu, meningkatnya kompleksitas akibat globalisasi, serta perubahan sistem perekonomian mengikuti perubahan rezim politik, menjadikan model diamond Porter hanya layak sebagai pioner dan acuan pertama dalam kancah studi membangun daya saing negara.

Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi

1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi

Dengan adanya perdagangan antar dua atau lebih Negara, tentunya berpengaruh terhadap perekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut.

1.1. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand

Jika pada dasarnya, suatu Negara seperti Indonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply & demand di Indonesia.
Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply & demand suatu Negara.

1.2. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional

Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan berpengaruh ke dalam supply & demand.
Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk maupun baik.
Peningkatan Pendapatan Nasional akan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.

1.3. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan

Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan.
Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan internasional.

tentang rantai pasokan

 Keputusan Logistik dan Manajemen Rantai Pasokan

Sebelumnya kita perlu mengetahui definisi dari logistik itu sendiri. Logistik merupakan istilah yang dipinjam dari dunia militer yang menjelaskan suatu proses secara strategik mengelola aliran efisien dan penyimpanan sejumlah bahan mentah, persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi dari titik asal sampai ke titik konsumsi.
Sedangkan rantai pasokan (supplies chain) merupakan rantai hubungan dari semua kesatuan bisnis, baik internal maupun eksternal ke perusahaan, yang melaksanakan atau mendukung fungsi logistik.

Jadi, manajemen rantai pasokan adalah sistem manajemen yang mengkoordinasikan dan mengintegrasi dengan jumlah rantai pasokan dari sumber pada titik konsumsi yang terkait dengan peningkatan pelanggan dan nilai ekonomi.
Sedangkan keputusan logistik adalah keputusan yang ditentukan dengan menyeimbangkan aspek-aspek pada manajemen rantai pasokan.

 Menyeimbangkan Pelayanan Logistik dan Biaya

Pelayanan logistik adalah aktivitas yang saling berkaitan yang dilakukan oleh anggota saluran pasokan untuk memastikan bahwa produk yang tepat ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.
Pelanggan jarang tertarik dengan aktivitas logistik itu sendiri; melainkan mereka tertarik dengan hasil atau manfaat yang mereka terima dari aktivitas ini - misalnya, efisiensi distribusi. Pada tingkat paling dasar, pelanggan menuntut ketersediaan, ketepatan, dan kualitas. Secara khusus, pelanggan mengharapkan ketersediaan produk pada waktu yang diinginkan, dan barang tidak rusak ketika akhirnya tiba.
Biasanya, dalam tujuan memenuhi kepuasan pelanggan, dibutuhkan biaya-biaya selain biaya yang timbul karena faktor-faktor saluran pasokan. Seorang manajer logistik harus bisa memperkirakan hubungan antar biaya yang terjadi untuk menghindari peningkatan biaya yang akhirnya memberikan masalah baru dalam pasokan.
Idealnya, manajer logistik akan mengoptimalkan kinerja logistik secara keseluruhan sehingga biaya logistik secara keseluruhan menjadi minimal sementara tingkat pelayanan rantai pasokan yang diinginkan tetap terpelihara dan terjaga dengan baik.


 Fungsi - fungsi Terintegrasi dari Rantai Pasokan

Rantai pasokan logistik terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkaitan dan terintegrasi;
1. memperoleh perlengkapan dan bahan baku
2. menjadwalkan produksi
3. memproses pesanan
4. mengelola persediaan bahan baku dan barang jadi
5. pergudangan dan penanganan bahan baku
6. memilih jenis transportasi


Mengintegrasikan dan menghubungkan semua fungsi ini disebut Sistem Informasi Logistik. Aktivitas SIL ini dilakukan oleh sebuah tim dalam perusahaan yang biasa disebut tim rantai pasokan. Mereka adalah kumpulan dari seluruh kelompok individu yang mengorganisasikan perpindahan barang, jasa, dan informasi dari sumber kepada konsumen.
Tim ini khusunya menghilangkan batasan-batasan lintas organisasional, merangkul semua pihak yang berpartisipasi memindahkan produk ke pasar. Tim rantai pasokan yang terbaik juga bergerak melebihi organisasi untuk melibatkan partisipasi eksternal dalam rantai, seperti pemasok, perusahaan transortasi, dan pemasok logistik pihak ketiga. Para anggota dari rantai pasokan mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, dan bekerja sama secara ekstensif.

 Trend dalam Logistik

Beberapa kemajuan teknologi dan trend bisnis mempengaruhi industri logistik dewasa ini. Tiga trend yang paling menonjol adalah meningkatnya otomasi, fungsi logistik yang mencari sumber dari luar (outsourcing), dan distribusi elektronik.
Teknologi komputer telah memicu efisiensi logistik secara dramatis. Ditambah salah satu tujuan utama otomasi adalah membawa informasi terbaru ke meja manajer logistik. Pertukaran informasi yang begitu cepat yang dibawa otomasi ke dalam proses distribusi membantu setiap mitra rantai pasokan menjadi lebih efektif.
Hubungan antara pemasok, pembeli, perusahaan pengangkutan membuka peluang untuk pengambilan keputusan bersama. Karena semakin banyak perusahaan yang bersaing dalam pasar global, informasi yang tepat waktu bahkan menjadi lebih penting.
Mitra eksternal menjadi hal yang penting dalam penyebaran manajemen rantai pasokan yang efisien. Outsourcing atau contract logistics merupakan segmen yang cepat pertumbuhannya dalam industri distribusi dimana suatu pabrikan atau pemasok memberikan seluruh fungsi pembelian dan pengelolaan transportasi atau fungsi lain dari rantai pasokan, seperti pergudangan, ke pihak ketiga yang independent.
Banyak pabrikan beralih ke mitra luar untuk keahlian logistik mereka dalam upaya untuk memfokuskan pada kompetensi inti yang mereka lakukan terbaik. Mitra menciptakan dan mengelola seluruh solusi untuk mendapatkan produk dimana mereka akan dibutuhkan, saat itu dibutuhkan disana.biasanya ini dilakukan untuk mengejar kepuasan dan peningkatan nilai pelanggan.
Distribusi elektronik merupakan pengembangan terbaru di dalam arena logistik. Didefinisikan secara lebih luas, distribusi elekronik meliputi setiap jenis bentuk produk atau jasa yang dapat didistribusikan secara elektronik, apakah dalam bentuk tradisonal, seperti kabel fiber-optic atau melalui transmisi satelit dari sinyal elektronik.
Metode distribusi elektronik akan merevolusi distribusi secara fisik seperti yang kita ketahui dewasa ini, untuk setiap produk yang dapat dikirimkan secara elektronik, meliputi koran, buku, majalah, dan hiburan audio serta video.

 Keputusan Saluran dan Distribusi bagi Pasar Global

Dunia sesungguhnya telah menjadi tempat yang lebih ramah bagi para pemasar. Hanya saja para eksekutif harus mengenali aspek budaya, ekonomi, kelembagaan, dan legalitas dari setiap pasar sebelum mencoba mendesain saluran pemasaran di Negara asing karena jenis saluran yang tersedia disetiap Negara pun berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

• Lamb, Hair McDaniel, Thomson *learning, penerbit : Salemba Empat
• “pemasaran dan distribusi”Wikipedia.com
• Google.co.id
• “pasar global” Blogspot.com