Kamis, 31 Desember 2009

pengangguran

“PENGANGGURAN”


EKONOMI PEMBANGUNAN


NAMA : ANTAN PERMATA
KELAS : 2DD03
NPM : 30208161



2009
D3 BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan ridho-Nya tugas ini dapat saya selesaikan tepat waktu. Saya sadar semua tulisan saya masih perlu banyak perbaikan dan bimbingan dalam penyajian yang saya susun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sesuatu yang berharga untuk disajikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu memberikan informasi dan bantuan yang saya terima dalam proses pembuatan makalah ini.
Tema yang saya ambil adalah mengenai pengangguran secara domestik yang terjadi di negara kita tercinta, Indonesia. Begitu banyak tenaga kerja yang tidak mendapatkan kesempatan kerja sehingga menambah jumlah angka pengangguran di Indonesia. Para golongan angkatan kerja tersebut dihadapkan oleh kenyataan betapa sulit dan rendahnya tingkat lapangan pekerjaan jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia di Indonesia.
Selanjutnya akan saya paparkan lebih terperinci lagi dalam makalah ini. Saya mencoba menyajikan dengan informasi yang se-maksimal mungkin sesuai dengan data yang saya dapatkan dari berbagai sumber informasi.
Semoga bermanfaat bagi semua yang membaca hasil tugas saya ini. Selamat membaca dan terima kasih.


Penulis,



Antan Permata








DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii

Bab 1 ................................................................................................................................................1
Pengertian Pengangguran .................................................................................................................1
Bab 2 ................................................................................................................................................2
Jenis dan macam pengangguran .......................................................................................................2
Jumah pengangguran di Indonesia .................................................................................................. 3

Kata Penutup .................................................................................................................................. iii



















BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis & macam pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.



B. Jumlah Pengangguran di Indonesia 9,43 Juta Orang
Angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Angka pengangguran turun dibandingkan posisi Februari 2008 sebesar 9,43 juta jiwa(8,46 persen).Badan Pusat Statistik melakukan survei tenaga kerja setiap Februari dan Agustus setiap tahunnya.
Sesuai survei, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf di Jakarta, Senin (5/1), menjelaskan, pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen), lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39 persen dan SD ke bawah 4,57 persen.
Arizal melanjutkan, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor informal masih mendominasi angkatan kerja nasional. Survei menunjukkan, per Agustus terdapat 71,35 juta jiwa pekerja yang bekerja di sektor informal, dari total 102,55 juta jiwa angkatan kerja.
Di antara sektor informal yang banyak menyerap tenaga kerja, bidang usaha jasa kemasyarakatan menjadi salah satu yang terbesar. "Yang dominan di rumah tangga, pertukangan, dan cleaning service," kata Arizal. Dibandingkan dengan Agustus 2007, jasa kemasyarakatan memang meningkat paling besar dalam penyediaan lapangan kerja dengan kenaikan pekerja 1,08 juta jiwa.
Namun, terdapat pula sektor informal yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja yaitu pertanian. Pada Februari 2008, jumlah tenaga kerja di sektor pertanian adalah 42,69 juta jiwa, sedangkan pada Agustus menurun menjadi 41,33 juta jiwa. "Tapi ini hanya faktor musiman. Pada Februari pekerja di sektor pertanian bertambah karena sedang masa panen," jelas Arizal.





KATA PENUTUP

Demikian sajian dari saya, sejujurnya saya cukup merasa ikut prihatin dengan kondisi tingkat pengangguran yang saya bahas kali ini. Dari sejak bangku SMP saya dan kawan-kawan secara tidak langsung sudah menyadari bahwa pengangguran adalah satu momok yang cukup menjadi perhatian kami waktu itu.
Impian untuk membangun lapangan pekerjaan pun telah menjadi salah satu impian bagi kami meski mungkin saat itu kami belum terlalu mengerti sepenuhnya tentang itu tetapi saat ini, setidaknya saya, secara pribadi pernah merasakan masalah ini sebelum saya masuk kuliah di Universitas Gunadarma.
Betapa sulit mencari pekerjaan hanya dengan latar belakang pendidikan bangku SMA. Begitu banyak orang dengan latar belakang yang sama dengan saya yang juga mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Persaingan sekarang begitu ketat dan memang sudah seharusnya kita ikut bersaing dalam hal ini.
Mengasah keterampilan dan menanmbah ilmu serta wawasan merupakan investasi tambahan bagi seseorang yang memiliki tekad kuat dalam mendapatkan pekerjaan. Apalagi di jaman sekarang, banyak pilihan-pilihan yang menjadi alternatif selain hanya menjadi karyawan yaitu menjadi seorang enterpreneur dan mendalami kewirausahaan.
Usaha mikro, kecIl, dan menengah pun menjadi pilihan yang banyak diminati oleh para pengangguran dalam menyambung hidup meski tidak sedikit juga yang mengalami hambatan baik dalam segi pengelolaan suatu usaha maupun ketersediaan sumber daya yang biasanya menjadi alasan utama mengapa ber-wirausaha terkadang kurang meyakinkan untuk dijalani.
Pada intinya, apapun yang akan kita jalani, dibutuhkan konsistensi dan keteguhan di dalam proses yang maksimal sehingga mampu memberikan hasil yang setimpal di masa yang akan datang, cepat atau lambat. Serta jangan lupakan berdoa untuk kelancaran semua usaha yang kita lakukan. Sekian dan terima kasih.

Penulis,

Antan Permata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar